Februari 6, 2008
Kerajaan-kerajaan di Indonesia
NO | KERAJAAN |
1. | Kerajaan Kutai di Kalimantan timur tahun 400 M (Kerajaan Hindu) Raja yang pertama : Kudungga Raja yang terkenal : Mulawarman |
2. | Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat tahun 500 M (Kerajaan Hindu) Raja yang terkenal : Purnawarman |
3. | Kerajaan Kalingga di Jepara (Jawa Tengah) tahun 640 M (Kerajaan Budha) Raja yang terkenal : Ratu Shima: |
4. | Kerajaan Mataram Hindu di Jawa Tengah tahun 732 M (Kerajaan Hindu) Raja yang pertama : Sanjaya Raja yang terkenal : Balitung |
5. | Kerajaan Sriwijaya di Palembang abad VII (Kerajaan Budha) Raja yang pertama : Sri Jaya Naga Raja yang terkenal : Bala Putra Dewa |
6. | Kerajaan Medang di Jawa Timur abad IX (Kerajaan Hindu) Raja yang terkenal : Empu Sendok: |
7. | Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur tahun 1073 M (Kerajaan Hindu) Raja yang pertama dan terkenal : Airlangga |
8. | Kerajaan Kediri di tepi Sungai Berantas Jawa Timur abad XII M (Kerajaan Hindu) Raja yang pertama : Jaya Warsa Raja yang terkenal : Jaya Baya |
9. | Kerajaan Singasari di Jawa Timur tahun 1222 – 1292 Raja yang pertama : Sri Rajasa (Ken Arok) Raja yang terkenal : Kertanegara (Joko Dolok) |
10. | Kerajaan Majapahit di Delta Brantas tahun 1293 – 1520 (Kerajaan Hindu) Raja yang pertama : Raden Wijaya Raja yang terkenal : Hayam Wuruk Raja yang terakhir : Brawijaya (Kertabumi) Patih yang terkenal : Gajah Mada |
11. | Kerajaan Pajajaran di Priangan (Jawa Barat) tahun 1333 (Kerajaan Hindu) Raja yang terkenal : Sri Baduga Maharaja Raja yang terakhir : Prabu Sedah |
12. | Kerajaan Demak di Jawa Tengah tahun 1513 – 1546 (Kerajaan Islam) Raja yang pertama : Raden Patah (Sultan Bintoro) Raja yang terakhir : Sultan Trenggono |
13. | Kerajaan Pajang di Surakarta tahun 1568 – 1586 (Kerajaan Islam) Raja yang pertama : Joko Tingkir (Sultan Hadiwijoyo) Raja yang terakhir : Ario Pangiri |
14. | Kerajaan Mataram Islam di Kota Gede (Yogyakarta) abad XVI Masehi (Kerajaan Islam) Raja yang pertama : Suto Wijoyo (Panemabahan Senopati) Raja yang terkenal : Sultan Agung |
15. | Kerajaan Banten di Jawa Barat tahun 1556 – 1580 (Kerajaan Islam) Raja yang pertama : Hasanuddin Raja yang terkenal : Sultan Ageng Raja yang terakhir : Panembahan Yusuf |
Sumber : invir.com
steaven said,
Maret 12, 2008 pada 8:13 am
minta sejarah kerajaan-kerajaan di indonesia yang lengkap yach, kalo bisa kirim ke email daku okeh
yanto abdulah husein said,
Februari 13, 2010 pada 12:10 pm
kamu harus hati-hati belajar sejarah Indonesia.
sejarah Indonesiapenuh tipu daya dan rekayasa
banyak kepentingan dalam kandungan sejarah indonesia.
dari pada kamu dibuat bingung sebaiknya jangan kamu belajar sejarah indonesia.Indonesia negara yang penuh dengan tipudaya dan rekayasa murahan oleh setiap pennguasanya yang rakus dan licik penuh kemunafikan dan semua kebobrokannya ini dituangkan dalam sejarah nasional indonesia yang sarat tipu daya. semoga pessan ini bermanfaat kepadmu
rizal tok said,
April 19, 2010 pada 12:15 am
justru pemikiran2 seperti ini yang membuat negara kita terbelakang….
belajar sejarah jangan hanya dilihat dari sisi buruknya saja
semua negara pasti tdk luput dari sisi kelam dan kebohongan publik,memang indonesia juga termasuk…
tapi lihat dari sisi baiknya jangan kita ulangi apa yang telah di lakukan pendahulu kita dalam hal keburukan…
tirulah dalam hal kebaikannya seperti seni,ketatanegaraan,persaudaraan yang kuat dan masih banyak lagi contoh2 baik yang lain…..
sadida said,
Desember 7, 2010 pada 12:23 pm
mungkin. tapi bagaimanapun jangan mengejek indonesia klo ga dimana kita mau tinggal? di laut? ya harus dihargai dong…
ilman cahya ady mulya said,
Desember 22, 2010 pada 7:02 am
bagusssssssssssssssssss
munir said,
September 5, 2011 pada 2:35 pm
itu pemikiran yang sangat picik,, karena anda hanya bisa menjustifikasi sesuatu dengan sudut pandang yang sangat sempit kemudian anda tidak memberikan solusi yang membangun kepada sesama tetapi justru malah menjatuhkan harkat dan martabat bangsa.
candra said,
Februari 14, 2012 pada 7:48 am
ambil positif ny saja.
tugas generasi bangsa itu bukan menjudge sejarah negara,
tp belajar dari sejarah.
devans said,
Februari 28, 2012 pada 4:53 am
apa kamu tau persis…..tentang sejarah indonesi….kalo kamu hanyo tong kosong nyaring bunyinya gak usah komen,,,,sok tau dirimu iku,,,anjing..!!!
violita said,
Juni 24, 2012 pada 4:44 am
lho itu gak tau apa apa tentang kerajaan diindonesia jangan sok tau lho
ican said,
Oktober 9, 2012 pada 9:00 am
tapi meskipun indonesia licik sebaiknya kita hargai
moh faizin said,
Oktober 28, 2011 pada 6:15 am
kerajan yg tertulis kurang lengkap, karena KERAJAAN LASEM GK TERDAFTAR
mualik said,
Juni 1, 2008 pada 3:40 pm
aku butuh keterangan tentang kerajaan-kerajaan yang ada diindonesia, dari kerajaan yang tertua, berikut kisahnya/ceritanya, aku minta tolong sama kamu, soalnya aku suka dengan sejarah, sejarah banyak mengajarkan hal-hal yang belum kita mengerti, dan diketahui, tolong ya kirim aja ke alamat E-mail aku. mualik.malik@yahoo.co.id
atas perhatiannya saya ucapkan banyak terimakasih.
(mualik)
SHOFIA said,
September 28, 2009 pada 5:19 am
Kerajaan Kutai
Kutai Martadipura adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara dan seluruh Asia Tenggara. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan tersebut. Nama Kutai diberikan oleh para ahli karena tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini. Karena memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh akibat kurangnya sumber sejarah.
Prasasti Kerajaan Kutai
Daftar isi:
1. Sejarah
2. Nama-Nama Raja Kutai
3. Referensi
4. Pranala luar
1. Sejarah
1. 1. Yupa
Informasi yang ada diperoleh dari Yupa / prasasti dalam upacara pengorbanan yang berasal dari abad ke-4. Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum brahmana.
Peta Kecamatan Muara Kaman
1. 2. Mulawarman
Mulawarman adalah anak Aswawarman dan cucu Kudungga. Nama Mulawarman dan Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa Sanskerta bila dilihat dari cara penulisannya. Kudungga adalah pembesar dari Kerajaan Campa (Kamboja) yang datang ke Indonesia. Kudungga sendiri diduga belum menganut agama Budha.
1. 3. Aswawarman
Aswawarman mungkin adalah raja pertama Kerajaan Kutai yang bercorak Hindu. Ia juga diketahui sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta, yang artinya pembentuk keluarga. Aswawarman memiliki 3 orang putera, dan salah satunya adalah Mulawarman.
Putra Aswawarman adalah Mulawarman. Dari yupa diketahui bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.
Kerajaan Kutai seakan-akan tak tampak lagi oleh dunia luar karena kurangnya komunikasi dengan pihak asing, hingga sangat sedikit yang mendengar namanya.
1. 4. Berakhir
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.
2. Nama-Nama Raja Kutai
1.Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman
2.Maharaja Asmawarman
3.Maharaja Sri Aswawarman
4.Maharaja Marawijaya Warman
5.Maharaja Gajayana Warman
6.Maharaja Tungga Warman
7.Maharaja Jayanaga Warman
8.Maharaja Nalasinga Warman
9.Maharaja Nala Parana Tungga
10.Maharaja Gadingga Warman Dewa
11.Maharaja Indra Warman Dewa
12.Maharaja Sangga Warman Dewa
13.Maharaja Candrawarman
14.Maharaja Sri Langka Dewa
15.Maharaja Guna Parana Dewa
16.Maharaja Wijaya Warman
17.Maharaja Sri Aji Dewa
18.Maharaja Mulia Putera
19.Maharaja Nala Pandita
20.Maharaja Indra Paruta Dewa
21.Maharaja Dharma Setia
3. Referensi
Buku Salasilah Kutai terbitan Bagian Humas Pemerintah Daerah Tingkat II Kutai (1979) yang naskahnya berasal dari buku De Kroniek van Koetei karangan C.A. Mees (1935). Sementara buku C.A. Mees sendiri bersumber dari naskah kuno dalam tulisan huruf Arab karya Tuan Chatib Muhammad Tahir pada 21 Dzulhijjah 1285 Hijriah.
aziz said,
Oktober 25, 2010 pada 3:05 pm
Bangsa yang besar, adalah bangsa yang tau akan sejarahnya. Tapi saat ini sangat sulit menemukan orang-orang seperti itu, apakah anda termasuk ?
dede dirhamzah said,
Desember 4, 2011 pada 1:59 am
yg lainnya juga donk…
jangan kutai ajja…
please!
Fausi Fadilah said,
Agustus 9, 2008 pada 1:25 am
Indonesia dibangun oleh lima pilar, yang pertama Rakyat. kedua kaum intelek tual. ketiga kaum agamawan. keempat meliter. yang kelima kekuatan tradisi (Raja,adat,dll) tradisi hanya ada dimusium-musium, dan parahnya lagi kita tinggalkan dari hati kita. itu kemudian yang membuat bangsa ini tertinggal.
SHOFIA said,
September 28, 2009 pada 5:41 am
Yes…………………….aku setuju buangets dengan pendapatmu!!!!!!!!!!!!!!!
Don Yesriel Yohan Kusa Banunaek said,
November 18, 2009 pada 7:01 am
Saudara Fausi Fadilah yang terhormat; membaca stetmen anda sungguh luar biasa, saya senang membacanya dan merenungkannya.selamat dan sukses buat anda.
devans said,
Februari 28, 2012 pada 4:58 am
………aku ujuga setuju dengan pendapatmu…!!
Denny said,
September 19, 2008 pada 10:35 am
sorry ni aku nanya bukankah kerajaan pertama di Indonesia adalah kerajaan Salakanegara bukan Kerajaan kutai. trimss……
SHOFIA said,
September 28, 2009 pada 5:38 am
Bukan,,,,,,,,,,,……….
Kerajaan Kutailah yang pertama di Indonesia.Karena di buku-buku/di media lain telah di jelaskan bahwa Kerajaan Kutailah yang pertama/tertua.
aziz said,
Oktober 25, 2010 pada 3:19 pm
pengetahuan Sejarah tidak jauh dari Filsafat,, yang mana tidak ada kebenaran yang Hakiki. mungkin saja itu terjadi Mba Shofi,, tapi Mas Denny juga harus punya reverensi yang kuat u/ itu.
Syukron”
reutikan said,
Oktober 6, 2008 pada 10:02 am
isinya kurang lengkap n jelas.mending ditambah dengan dialog2nya,supaya kalau ada tugas menceritakan bisa LEBIIIIIIIIIIIH JELAS!!!!!!!!!!!!!
tina ramayanti said,
Oktober 18, 2008 pada 8:23 am
hai boleh kenalan gak
SHOFIA said,
September 28, 2009 pada 5:42 am
boleh,,,,,,,,,,………..
mang kamu anak mana????????????????
karselo said,
September 20, 2012 pada 10:50 am
boleh kenal ga?
ester cantique said,
November 1, 2008 pada 8:18 am
tuolong duong agar kerajaannya and sejarah nya diperbanyak yaaaaaaaaaaa.
ok deh.trimsssss.@
nurul said,
November 18, 2008 pada 12:58 pm
NAMA_NAMA kerajaan BUDDHA MASAK CUMA 2
afhie said,
Desember 3, 2008 pada 8:20 am
aku butuh keterangan nya..
huwah.. aku cari2 ga ada nih.. cm ini duang yang aku temuin. tp ga ada keterangan nya.. tolong yah.. kasih keterangan nya.. aku butuh bgt nih..
buat tugas..
thx be4.
AgIstia said,
Desember 18, 2008 pada 2:59 am
hAI….minta no hupe donk’z
arif ust said,
Januari 16, 2009 pada 6:36 am
Kunjungan Blog Regedit, Artikelnya bagus apalagi kata-katanya menarik menambah wawasan dan pengalaman saya trims yaā¦lanjutkan artikelnya saya tunggu. O iyaā¦ Boleh saya minta komentar dari teman untuk artikel di blog saya? Kalau Boleh Kunjungi blog saya ya hari ini saya baru posting artikel tolong komentarnya kalau bisa komentarnya berkaitan dengan artikel yang di pilih teman. Ini alamatnya : http://regedit.blog.telkomspeedy.com/ terima kasih banyak satu lagi kalau mau tuker link masukan saja link teman di Guest Book insya Allah swt besok langsung saya pasang link teman.
kamarudin said,
Januari 22, 2009 pada 4:12 pm
minta sejarah tidore dari kolano ke kesultanan
umy said,
Januari 28, 2009 pada 12:41 pm
seharusnya ada penjelasan penjelasanna agar lebih efisien………………………………………………..
abdullah said,
Juli 3, 2009 pada 5:35 pm
seharus nya google menjelaskan kerajaan yg begitu jelas supaya bangsa indonesa maju MERRRRDEKAAAAA – MEEERRRRRDEKAAAAA!!!!
ocha said,
Maret 2, 2009 pada 6:30 am
tolong donk sejarah kerajaan buddha nya yg
ocha said,
Maret 2, 2009 pada 6:33 am
tolong dong sejarah kerajaan buddhanya yang lengkap dong kalau bisa kirimke e-mail ku secepatnya ya sebelum hari jumat besok please
ocha said,
Maret 3, 2009 pada 5:39 am
tolong dong kerajaan hindu di sertai dengan rinciannya……
rike said,
Maret 6, 2009 pada 12:15 pm
saya ingin cerita sinkatnya ,klo bsa krim ke e-mail sya.
trim’s
wasalam
rike.a
restiana said,
Maret 23, 2009 pada 2:24 am
sblmnya slam kenal y…lumayan c tp tlg carikan cerita masing2 kerajaan dunk bwt tgz PR q.
ria said,
Maret 30, 2009 pada 9:22 am
isinYa ga leNGkaP tuch…….!!!!!
seHaruSnYA Ada penJelAsannya jg….
BiaR lBh semangat BacAnYa….
winda said,
April 2, 2009 pada 12:15 pm
hhmm… gua butuh nama kerajaan sampe tahun 1945 nieh..
truz, penjelasannya boleh di perlengkap nda?
biar makin oke..
klo bs sih email ke gua..
thanks yo…
dian puspita said,
April 20, 2009 pada 11:16 am
koq gak da kerajaan ho-ling sich???????????
i_un said,
April 22, 2009 pada 7:45 am
tolong donk kasih juga penjelasan tentang peninggalan sejarahnya dll juga kurang jelas cepet yaw?
Budi said,
April 28, 2009 pada 9:47 am
kok kerajaan kanjuruhan gak ada? padahal kerajaan kanjuruhan menurut prasasti dieng berdiri sekitar 400M
Budi said,
April 28, 2009 pada 9:52 am
Aq minta keterangan soal kerajaan kanjuruhan di malang, mulai raja pertama sampai raja yang terakhir. tolong kirim di emailku Ya. sebelumnya trims
Budi said,
April 28, 2009 pada 9:56 am
aku minta keterangan tentang kerajaan kanjuruhan yang ada di malang, mulai dari raja pertama sampai terakhir. beserta alur ceritanya ya. sebelumnya aku ucapkan trims.
Budi said,
Mei 7, 2009 pada 8:29 am
kok kerajaan kanjuruhan gak tercantum dalam data diatas? minta data tentang kerajaan kanjuruhan mulai raja pertama sampai terakhir. beserta struktur kehidupannya
syarifah suhertini said,
Juni 4, 2009 pada 7:29 am
klo bsa, sejarah nya selngkp-lngkpnyyyyyya..
n klo ad soal2 sjrh
husein abdallah said,
Juli 4, 2009 pada 10:39 am
kalu kerajaan budha kan nyembah patung tapi kalu kerajaan islam taat kepada allah kalau hindu juga nyembah patung tapi awas AAJA YA kalu ada yahudi masuk dalam sjarah kerajaan indonesia gue PANGGIL USTAD AAAAAAAAAAAAAAAAAMMMMMMMMIIIIIIIIIIINNNNNNNNNNNNNNNNNN^{}^
SHOFIA said,
September 28, 2009 pada 5:46 am
adu……………………h kamu ada2 ja??????????/////////
manuel said,
Oktober 30, 2010 pada 9:10 am
buddha n hindu ga nyembah patung.. itu cmn sbgai simbol. tlg dimengerti..
mualik said,
Juli 23, 2009 pada 12:52 pm
oooooooooooops!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
aku minta banyakkin y berita tentang candi borobudur n’candi prambanan.muachhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Ghanz ghanz said,
Juli 26, 2009 pada 1:08 am
mnta tolong dunkz ttg sejarah Indonesia pd masa kerajaan Hindu.
Abis nyari nya susah, pasti weh materi nya selalu disatuin ama kerajaan budha.
Tolong pisan kalau ada yang tau krim donkz ke email ane yah . . . yah . . . pliiiss
henky.A said,
Agustus 25, 2009 pada 3:36 am
aku minta kerajaan kerajaan di indonesia yg lengkap dunk!!!!!!!!!
sekalian minta keterangan dari kerajaan singasari yg lengkap,kayak contoh agama kerajaan iti ap????????????
matur thank U……….
nana said,
Agustus 25, 2009 pada 10:00 am
inilah bangsa indonesia yang kaya akan warisan zaman terdahulu tetapi sudah banyak yang melupakannya terutama elite-elite yang duduk manis tanpa menghiraukan nilai-nilai leluhur yang tinggi akan kebiajaksanaan untuk kepentingan rakyat banyak. Tapi sekarang berbalik untuk kepentingan kelompok atau golongannya saja.
rosi said,
Agustus 26, 2009 pada 12:25 pm
TAK ADA PENJELASAN SEJARAHNYA…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..TOLONG DIBIKIN YA :>!
SHOFIA said,
September 28, 2009 pada 6:07 am
sorry yach……………..kagak bisa ngrim SEkarang.Cause Operatornya lagi sibuks//////!!!!!!!!!!
rinrin said,
Oktober 22, 2009 pada 7:39 am
aduuuuuuuuuuuuuuuuh aku puciiiiiiiiiiiiiiiiiing eung sbnrx kerajaan mana sich yang ptama muncul di indonesia????????????????????????
richo said,
November 2, 2009 pada 9:15 am
pliss! lengkapkan!
Bagaz said,
Februari 8, 2010 pada 5:30 am
Hai.. bagus bgt ada situs khusus pengetahuan umum terutama tentang sejarah..
Salam kenal semuanya… terutama bagi cewk2, kalow bolh Nomr Telpn yaaa
Harun said,
Februari 9, 2010 pada 11:38 am
Sangat bagus yah artikelnya …. menarik sekali. Tapi kok saya merasa sejarah itu adalah hasil kesepakatan para ilmuwan yang didasarkan dari apa yang mereka temukan (sesuai kaidah ilmiah yang disepakati dari awalnya bahwa segala sesuatu harus dapat dibuktikan secara ilmiah/fakta). Sedangkan di Indonesia Tanah Airku Tercinta mungkin juga dunia banyak sekali hal-hal yg kalo coba di telaah kembali banyak hal yang sepertinya diluar kemampuan manusia itu sendiri. Coba deh tolong pikirkan, bagaimana Firaun membangun piramida di zamannya (Alat yang digunakan seperti apa ya, kan waktu itu belum ada crane yang mampu sampai berton-ton barang yang di angkat?) Dan kalo sy tidak salah pada saat Borobudur pertama di pugar, didapati tidak menggunakan tiang. Bagaimana mungkin membangun sebuah bangunan besar tanpa tiang yang berbentuk seperti kubah. Hmmmm pusssiiiiinnggg
Harun said,
Februari 9, 2010 pada 11:52 am
Dan di Indonesia terdapat banyak keajaiban alami yang tidak pernah coba dipelajari, karena menurut saya ilmuwan memang tidak mampu sampai pada titik ini. Contohnya dengan rumus E=MC2 (teori relativitas) menunjukkan bahwa sebenarnya Einstein menyadari bahwa segala kemampuan dalam diri manusia bersifat relatif. Di satu sisi beliau adalah ahli fisika jadi jangan harap beliau untuk membuat nasi goreng yang dapat kita nikmati bersama seperti yang dibuat oleh para koki. Luasnya akal dan pengetahuan kita ibarat setitik air yang membentang di samudera. Manusia2 terdahulu mereka telah membuktikan diri dengan peninggalannya, mendirikan sebuah bangunan yang kokoh (anti gempa bos?) dengan alat sederhana tapi luar biasa. Karena dengan keyakinannya kepada adanya tuhan yang maha besar, karena untuk masa depan generasi berikutnya dan mungkin pula karena ketulusan mereka. Tapi yang pasti setelah dilihat lagi ke diri sendiri, jawabannya cuma satu buat saya. Karena Tuhan ridha atas apa yang mereka kerjakan. Bukan karena agamanya, kecerdasannya atau apapun itu. Tapi karena benar dalam membangunnya. Firaun, saya salut atas peninggalan yang ia bangun tapi sayang kenapa lagi harus menjadi manusia sombong dengan apa yang telah Tuhan ridhai ke dia. Mungkin itu lah batasannya. Apapun yang telah kita perbuat, tetap karena ridha Tuhan-lah itu bisa terjadi. Tidak boleh ada pengakuan dari diri kita mengenai apa yang telah kita lakukan. Bahwa karena nyawalah manusia bisa berkarya (ya gak?) kalo tidak ada nyawa mau ngapain lagi coba, cuma bisa diam terbujur kaku tanpa daya dan upaya.
Harun said,
Februari 9, 2010 pada 12:01 pm
To Sophie,
I Salut you for what you have written. But please girl, keep in mind that what you have know now is absolutely will void in just second. Jadi, teruskanlah karyamu dengan didasarkan selalu kepada open minded vision. To all comentators, thanks to appreciate for our elders Indonesian creation. Pertanyaannya sekarang juga buat diri saya, “Mampukah saya menjadi seperti mereka?”
anisa berkata said,
Februari 16, 2010 pada 8:20 am
hello,
ternyata sejarah th penting mat yach
amin said,
April 9, 2010 pada 2:24 am
wawawawawawwawa … hebaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat
rustammandjalling said,
April 24, 2010 pada 8:28 pm
kerajaan gowa tallo juga pernah jaya
Kiki said,
Juni 12, 2010 pada 5:33 am
Aku suka sekali sejarah. Ingin tahu apa yang terjadi di masa lalu, terutama masa kerajaan kerajaan masih jaya. Saya membaca novel berjudul Nagabumi, novel tersebut bersetting abad ke delapan M, saya antusias membacanya, dan juga mencari referensi tentang kebenaran sejarah dalam novel itu. Saya berkhayal, seandainya tokoh dalam perindustrian film kita mau membuat film kolosal seperti Queen seon dok atat Jewel In the Palace, mungkin akan bisa mengetuk hati generasi muda kita untuk mengenal sejarah negerinya. Tentulah sejarah kita tidak kalah hebat dengan sejarah negara lain. Kisah Perjalanan Ken Arok tentu tidak kalah hebat dengan perjalanan Deokman dalam mencapai takhtanya. Dan kisah pembangunan Borobudur yang megah dan hebat pastilah penuh intrik dan juga prokontra, hmmm..mudah mudahan nanti ada sejarahwan yg mau bekerja sama dengan penulis naskah agar bisa membuat film hebat yang berlatar belakang sejarah bangsa kita.
abd gafur tamburaka said,
Juli 23, 2010 pada 11:22 am
Berdasarkan tarikh masehi berdirinya kerjaaan ini, maka tidak heran jika banyak kalangan meyakini bahwa Padangguni adalah Kerajaan Prasejarah Tertua di Indonesia, lebih dahulu ada dibandingkan Kerajaan Kutai yang muncul pada abad ke-4.
Pewarta-Indonesia, Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Itulah salah satu topik pidato Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno yang amat popoler dan masih menjadi acuan politik pemerintah maupun rakyat hingga saat ini, Jasmerah! Sejarah memang selalu jadi legenda nyata yang akan mempengaruhi kehidupan manusia, juga perjalanan hidup suatu bangsa. Tidak ada satupun bangsa atau negara di dunia ini yang steril dari kisah sejarah masa lampau bangsa atau negara itu. Heroisme yang dipertontonkan generasi masa lalu akan terefleksi dalam setiap gerak hidup generasi penerusnya. āNenek moyangku orang pelaut…ā sebuah ungkapan nyanyian anak-anak yang menjadi cerminan kebesaran dan kedigdayaan bangsa Indonesia di masa lampau, yang terwariskan mempengaruhi sejarah kehidupan mayoritas masyarakat sepanjang pantai di kepulauan Indonesia saat ini. Bangsa besar lahir dari sejarah kebangsaan yang besar pula.
Betapa pentingnya mengetahui dan memahami sejarah bangsa. Maka mencari, meneliti, dan menelurusi jejak hidup nenek-moyang kita dengan segala bentuk dan struktur kehidupan masyarakatnya adalah tugas sejarah yang mesti dilaksanakan oleh generasi masa kini dan mendatang. Kepedulian kita tentang sejarah dan budaya nenek moyang bangsa akan memperkaya khasana kebudayaan di tanah air yang pada gilirannya dapat berpotensi menjadi salah satu tujuan wisata sejarah. Dengan mengetahui sejarah bangsa, kita boleh menyadari bahwa di Indonesia ini pernah lahir lebih dari 1000 buah kerajaan, sebuah angka fantastis yang tidak akan pernah kita jumpai di belahan dunia lainnya. Dari penelitian kesejarahaan masyarakat tradisional di nusantara, kita juga dapat mengetahui bahwa tata pemerintahan tradisional yang menjunjung tinggi keberadaan aturan hukum selayaknya undang-undang di jaman kini, sudah eksis sejak dahulu kala. Salah satunya adalah Kalo Sara Hukum Adat di kerajaan kuno, Kerajaan Padangguni.
Kerajaan Tertua di Indonesia
Kerajaan Padangguni merupakan kerajaan kecil di wilayah Kendari, Sulawesi Tenggara. Rakyat kerajaan ini berasal dari suku Tolaki kuno yang hingga hari ini masih eksis dengan tetap mempertahankan tradisi kuno yang diwarisi secara turun-temurun dari nenek-moyang mereka. Komunitas suku Tolaki kuno di jaman prasejarah masa lampau itu berkembang menjadi sebuah kerajaan yang didirikan oleh Raja Larumbesi Tanggolowuta I pada abad ke-2 Masehi. Dalam kitab Bunduwula disebutkan bahwa Kerajaan Padangguni dahulu disebut Owuta Puasa yang berarti Tanah Pusaka atau Tanah Leluhur. Berdasarkan tarikh masehi berdirinya kerjaaan ini, maka tidak heran jika banyak kalangan meyakini bahwa Padangguni adalah Kerajaan Prasejarah Tertua di Indonesia, lebih dahulu dibandingkan Kerajaan Kutai yang muncul pada abad ke-4.
Masyarakat suku Tolaki kuno di Kerajaan Padangguni pada saat sebelum datangnya agama Hindu-Budha menganut kepercayaan Animisme, Dinamisme, dan Totenisme. Kemudian pada awal abad XIV mereka beralih kepercayaan menganut agama Hindu. Oleh karena itulah Lambang Dewa Shiwa dipergunakan sebagai Lambang Kalo Sara hukum adat setempat untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang timbul dalam masyarakat. Bagi yang tidak tunduk dan tidak mematuhi Kalo Sara hukum adat ini dipercaya akan mendapatkan kutukan.
Agama Hindu-Budha yang dianut masyarakat pada saat itu tidak sama persis dengan agama Hindu yang berkembang di India. Hal ini karena disesuaikan dengan kepercayaan masyarakat sehingga terjadi akulturasi dalam wujud agama Hindu-Budha. Perkembangan kepercayaan masyarakat kerajaan Padangguni nampak dari struktur pemerintahan sejak jaman Hindu s/d abad XIX. Corak pemerintahan dipengaruhi oleh akulturasi Hindu-Buddha yang selanjutnya berakulturasi lagi dengan kebudayaan Islam yang masuk dari kerajaan Goa-Tallo di Sulawesi Selatan. Fenomena terakhir, pengangkatan raja Kerajaan Padangguni yakni Raja Bunduwula XII yang diberi gelar Sultan dilakukan dengan pertimbangan penyesuaian kebudayaan Islam. Dalam bahasa Tolaki, kerajaan dipimpin oleh seorang Raja atau Mokole dan keturunannya yang disebut Anakia (laki-laki) dan Anawai (perempuan), sedangkan kesultanan menurut terminologi bahasa Arab adalah sama dengan kerajaan yang dipimpin oleh seorang Sultan.
Beberapa catatan sejarah dan bukti yang masih tersisa berupa budaya dan peninggalan tertulis, diantaranya kitab-kitab yang berisikan tentang perjalanan suku Tolaki, silsilah raja-raja, dan peristiwa-peristiwa lainnya. Kitab Ilagaligo adalah kitab yang berasal dari kerajaan Goa-Tallo yang menjelaskan tentang asal-usul Raja Bunduwula I. Kitab Taenango suku Tolaki kuno yang memuat asal-usul kejadian manusia dan berisi nasehat-nasehat kehidupan, dan riwayat perjalanan hidup suku Tolaki yang diceritakan dalam bentuk syair. Kitab ini biasanya dibaca dengan cara dinyanyikan pada saat upacara keagamaan dan upacara perkawinan. Kitab Bunduwula Sangia Wonua Sorume menjelaskan asal-usul terbentuknya kerajaan Padangguni.
Kalo Sara Hukum Adat
Di bidang kebudayaan, terdapat budaya Kalo Sara Hukum Adat yang menjadi pedoman bertingkah-laku anggota masyarakat Tolaki kuno hingga generasinya saat ini. Barangsiapa yang tidak mematuhi hukum adat tersebut dipercaya akan mendapatkan kutukan. Juga, dapat disaksikan pementasan sakral budaya Tarian Ulo. Tarian ini bisanya digunakan untuk penyembahan pada dewa dan leluhur dan orang tua atau raja yang sudah meninggal. Selain itu, masyarakat Tolaki di kerajaan Padangguni yang masih tradisional itu menguasai ilmu meteorologi dan geofisika (Matanggawe), perhitungan waktu (Bilangari), dan seni bangunan.
Dalam kitab Bunduwula dan kitab Taenango menjelaskan struktur organisasi pemerintahan kerajaan Padangguni sebagai pusat kerajaan. Kerajaan Padangguni membawahi daerah-daerah yang diperintah oleh seorang Mokole atau Raja, Inowa, Inowa Owa, Wonua, Napo dan Kambo. Daerah-daerah tersebut menjadi anggota persekutuan pemerintahan kerajaan Padangguni yang umumnya masih kerabat atau keluarga dekat Raja Bunduwula yang memerintah dalam wilayah/daerah secara otonom. Raja Bunduwula memerintah atas nama daerah-daerah itu dengan Mokole-mokole/Raja, Inowa, Inowa owa. Apabila Raja Padangguni bertindak keluar, ia merupakan wakil rakyat yang berkuasa penuh, sedangkan jika bertindak kedalam ia merupakan lambang nenek-moyang yang didewakan.
Pewaris Mokole Bunduwula
Sumber informasi sejarah kerajaan Padangguni menurut catatan dalam kitab Ilagaligo, Kitab filsafat Taenago dan Kitab Bunduwula, ternyata tidak ada catatan peralihan Dinasti Raja Larumbesi Tanggolowuta I di abad ke-2 Masehi ke Dinasti Mokole Bunduwula I abad ke-16, Sangia Wonua Sorume Mokole Padangguni Inea Sinumo Wuta Mbinosito (Daerah Istimewa) Totongano Wonua (Raja Pusat Negeri) Lembui Lenggobaho (Sulawesi Tenggara) tahun 1574-1649. Pemerintahannya dilanjutkan oleh Raja Bunduwula II yang bernama Welimondi (1649-1715) dengan Gelar Anawai Ndo Padangguni II (ratu). Berturut-turut selanjutnya adalah Raja Padangguni III bernama Maranai (1715-1745) dengan Gelar Mokole Bunduwula III Inea Sinumo Wutoa Mbinotiso. Raja Padangguni IV bernama Wesande dengan Gelar Anawai Ndo Padangguni IV Inea Sinumo Wuta Mbinotiso Bunduwula IV (1745-1775). Raja Padangguni V bernama Dahoro dengan Gelar Bunduwula V Inea Sinumo Wuta Mbinotiso (1775-1815). Kemudian Raja Padangguni VI bernama LAO dengan Gelar Mokole Bunduwula VI Inea Sinumo Wuta Mbinotiso (1815-1845). Raja Padangguni VII bernama Danda yang diberi Gelar Mokole Bunduwula VII Inea Sinumo Wuta Mbinotiso (1845-1875). Raja Padangguni VIII bernama Labandonga dengan Gelar Mokole Bunduwula VIII Inea Sinumo Wuta Mbinotiso (1845-1905), Raja Padangguni IX bernama Sandima dengan Gelar Mokole Bunduwula IX Inea Sinumo Wuta Mbinotiso (1905-1935). Raja Padangguni X bernama Beangga dengan Gelar Mokole Bunduwula X Inea Sinumo Wuta Mbinotiso (1935-1959). Selanjutnya Raja Padangguni XI bernama Tariambo anak dari Raja Sandima dengan Gelar Mokole Bunduwula XI Inea Sinumo Wuta Mbinotiso (1959-1978).
Kekacauan yang terjadi akibat pemberotakan DI/Permesta beberapa dekade silam telah mempengaruhi proses peralihan kepemimpinan di Kerajaan Padangguni. Bahkan, istana kerajaan telah musnah dibakar oleh gerombolan pengacau keamanan karena pihak kerajaan teguh berpihak kepada Pemerintahan RI. Namun, sejarah belum usai. Pemegang tampuk kepemimpinan terakhir Kerajaan Padangguni, Raja Padangguni XI, Mokole Tariambo kemudian menitipkan Mahkota Kerajaan Padangguni kepada keponakannya Bunduwula Yusuf dengan amanat agar kelak diserahkan kepada Putra Mahkota Kerajaan Padangguni yaitu Abdul Aziz Riambo. Penobatan Abdul Azis Riambo dengan Gelar Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII Inea Sinumo Wuta Mbinotiso telah dilangsungkan di hadapan masyarakat adat Tolaki Kerajaan Padangguni pada tanggal 20 Juni 2001. Raja Bunduwula XII, tugas sejarah telah diletakkan di pundak Paduka. Masyarakat adat di Kerajaan Padangguni menanti sabda dan titah Baginda Raja.
ahmad said,
Agustus 19, 2010 pada 6:59 am
masih kurang lengkap informasinya. tapi oke juga’…
Muh.Andra said,
November 18, 2010 pada 8:37 am
Jangan Diskriminasi dong !!! Kenapa Kerajaan2 Yang Berasal dari SULAEWSI tidak Di tampilkan…….?????
tukik said,
Januari 3, 2011 pada 8:01 pm
lumayan buat ngenang nenek moyang kt walau kurang lgkp.setdky kt tau sedikit tentang sejarah.thanks
sisil said,
Maret 8, 2011 pada 10:35 am
..aku minta yang lengkap donk…
klo bisa kerajaan hindu sendiri ,,truzz kerajaan budha sendiri…please…….!!!!!
owie said,
Maret 10, 2011 pada 10:10 am
yanto bukan orang indonesiaa,,,,
winarto said,
April 13, 2011 pada 2:16 am
Kebetulan saya juga lagi ada proyek mengenai kerajaan2 di Indonesia dan saya cari di web, baik di wikipedia dan yg lainnya. silakan lihat di link di bawah ini
Salam
Winarto
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara
wawan said,
April 15, 2011 pada 10:33 am
kirim ke imailku dunk. ku tunggu
Neng Tari said,
April 24, 2011 pada 10:37 am
q ucapakan terima kasih atas informasinya tapi tlg dilengkapi tentang kerajaan yang pernah ada di indonesia.
Salut deh buat kamu
Roy ksatria yg tersisihkan said,
Mei 27, 2011 pada 2:38 pm
blog forum yg sangat baguss.. maaf kawan saya TERLAMBAT.. ( ini saja iseng2 buka karna semalam beta mimpi diminta JADI TIM ARKEOLOG JAVA)
abda guide said,
Mei 27, 2011 pada 2:51 pm
setuju kak roy saya ikutan TIM ARKEOLOG bila di perbolehkan tararengkyu
abda guide said,
Mei 27, 2011 pada 2:52 pm
thx
Jubaedillah Al Aris said,
Desember 21, 2011 pada 8:28 am
JAS MERAH > jangan sekali-kali melupakan sejarah……itulah pemaparan filosofi dari seorang tokoh Asia Afrika Bng Karno…artinya bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan para pejuang yang menjadi pelaku sejarah dan disinilah inti kalimat sejarah itu…hari ini dan disaat ini kita semua para pelaku sejarah untuk masa anak cucu cicit kita dan bagaimana kita membentuk sejarah itu agar dikenang dan diteladani oleh para penerus generasi selanjutnya…..maka catatannya adalah janganlah menyepelekan sejarah dan hargailah yang menulis sejarah………
ahmad said,
Desember 7, 2013 pada 2:57 am
bentuk bangunan kerajaan-kerajaan di indonesia sampai saat ini belum ada yang tau, baik berupa foto maupun lukisannya….
classclubnagh7a said,
Februari 12, 2012 pada 4:05 am
Apkah cuman segini??
febby said,
Februari 21, 2012 pada 8:49 am
Bagus kok info nya. Thx yak. Aku bsa mudah ngerjain tugas .
tu said,
Maret 5, 2012 pada 6:06 am
k
satria814 said,
Maret 26, 2012 pada 1:32 pm
aku menyukainya…. tetapi ada yang kurang… yaitu kerajaan bali dan sunda š
inur ajha said,
April 15, 2012 pada 6:13 pm
sejarah sangat Kaya akan pengalaman,ilmu,imformasih, sejarah sebagai awal pembentukan sesuatu yang penting,& terkenang….jadi, jangan lupakan sejarah,dengan menggantikan nya dengan sesuatu hal yang tak penting untuk de kenang…
tErImAKasIh……….
ahmad said,
Mei 17, 2012 pada 12:17 pm
kt perlu tau sejarah bgs kt agar mempunyai wws untk maju bhw bgs kt dulu adlh bgs yg besar
cantika said,
Juni 12, 2012 pada 11:58 am
semangat , menyelamatkan bangsa indonesia dari kepalsuan…..
Reza Wangsanagara said,
Agustus 25, 2012 pada 2:31 am
Saya merasa ada missing link antara sejarah prehistoric kita dengan sejarah zaman kerajaan di Indonesia. Dari 500.000 SM sampe abad ke 2 M emang gak ada perkembangan apa-apa gitu? Mengingat manusia prasejarah Indonesia lebih unggul dari Neanderthal (manusia Flores), saya yakin ada sesuatu di antara masa-masa itu… tapi… nyari di mana ya datanya?
Ada yg punya data? Please Share…
nadhilah dounat said,
September 16, 2012 pada 7:25 am
sejarah indonesia memang banyak
dan jangan sekali2 melupakannya!!!!
kembangkan terus!!!!
AZahraU said,
September 16, 2012 pada 7:27 am
Masalahnya saya waktu itu belum lahir .
Jadi percuma saja .
ika risti said,
September 17, 2012 pada 2:50 pm
bahasa apa yang digunakan dari msing2 kerajaan?
sendy iven yulian said,
September 20, 2012 pada 1:09 pm
kirim lebih banyak ke myfb
Oknaycuy said,
Oktober 12, 2012 pada 9:44 pm
Mengenal jati diri lebih baik walaupun terlambat.
win aradea said,
Oktober 25, 2012 pada 11:21 am
coba baca sejarah tentang kerajaan SALAKA NAGARA bisa dibilang dia lebih tua dari kutai
tika said,
April 14, 2013 pada 11:07 am
mana petax kog gag ada???
anwar said,
September 18, 2013 pada 4:48 am
Terima kasih bnyak infonya…..
sejarah kerajaan tertua d indonesiaReferensi Sejarah | Referensi Sejarah said,
Desember 13, 2014 pada 8:32 pm
[…] Kerajaan-kerajaan di indonesia | gudangnya pengetahuan umum […]
sejarah kerajaan firaunReferensi Sejarah | Referensi Sejarah said,
Desember 14, 2014 pada 12:06 am
[…] Kerajaan-kerajaan di indonesia | gudangnya pengetahuan umum […]
sejarah kerajaan kanjuruhanReferensi Sejarah | Referensi Sejarah said,
Desember 14, 2014 pada 2:35 pm
[…] Kerajaan-kerajaan di indonesia | gudangnya pengetahuan umum […]
sejarah kerajaan tertua di indonesiaReferensi Sejarah | Referensi Sejarah said,
Desember 15, 2014 pada 11:17 am
[…] Kerajaan-kerajaan di indonesia | gudangnya pengetahuan umum […]
sejarah kerajaan yang ada di indonesiaReferensi Sejarah | Referensi Sejarah said,
Desember 15, 2014 pada 9:59 pm
[…] Kerajaan-kerajaan di indonesia | gudangnya pengetahuan umum […]
sejarah kerajaan yang pernah ada di indonesiaReferensi Sejarah | Referensi Sejarah said,
Desember 15, 2014 pada 11:15 pm
[…] Kerajaan-kerajaan di indonesia | gudangnya pengetahuan umum […]